Oleh : Ghina Aprilia
Penggunaan styrofoam sebagai wadah makanan dan minuman seringkali kita temukan. Bahannya yang ringan, harga yang terjangkau serta tahan air membuat styrofoam menjadi pilihan sebagai wadah. Apakah penggunaan styroforam sebagai wadah makanan dan minuman ini aman?
1. Bahan Styrofoam
Mengandung Benzena
Benzena adalah salah
satu zat yang dihasilkan dari bahan bakar minyak dan sangat tidak disarankan
digunakan sebagai bahan kemasan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan sudah
melarang penggunaan styrofoam sebagai kemasan makanan. Pasalnya, benzena ini
merupakan zat yang bisa menyebabkan kanker. Ketika styrofoam diisi dengan
makanan atau minuman panas, benzoat akan keluar dan membaur bersama makanan dan
minuman tersebut. Seram, kan? Makanya, mulai sekarang beralihlah ke kemasan
yang food grade. Anda tentu ingin hidup lebih sehat dan terhindar dari kanker.
2. Styrofoam mengandung
Stirena
Stirena adalah zat
pencetus kanker yang terdapat dalam kandungan material styrofoam. Zat ini akan
meleleh bersama panas makanan atau minuman yang menggunakan styrofoam. Akibat
yang ditimbulkan dari zat ini adalah kerusakan sumsum tulang belakang, gangguan
fungsi kelenjar tiroid, dan mengganggu sistem produksi sel darah merah sehingga
menyebakan anemia.
3. Sulit Didaur Ulang
Sebenarnya, sampah
styrofoam bisa didaur ulang, tetapi proses daur ulangnya tidak bisa maksimal.
Partikel pecahannya akan tetap menyebar dan mengotori udara. Ini karena
sifatnya yang microplastic, sehingga pecahan styrofoam menjadi tidak kasat
mata. Jika pecahan ini sampai ke lautan dan mencemari ikan-ikan yang bisa
dikonsumsi masyarakat, kesehatan masyarakat bisa terganggu.
4. Sampah kemasannya
sulit terurai
Sampah adalah penyebab
utama terjadinya banjir di Indonesia, khususnya di kota-kota besar seperti
Jakarta, Bandung, dan kota lainnya. Di antara tumpukan sampah-sampah tersebut,
pemerintah mendapati bahwa sampah kemasanlah yang paling banyak ditemukan. Bahkan,
sebuah penelitian di Bandung yang dilakukan oleh Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Lingkungan tahun 2011 silam mendapati bahwa sampah styrofoam mencapai 27 ton
setiap bulannya. Jumlah sebanyak ini akan membahayakan lingkungan, sebab
styrofoam tidak mudah terurai.
References
Anonim. 2018. "4 Bahaya Penggunaan Styrofoam
yang Wajib Diketahui." Mei 16.
Komentar
Posting Komentar