DAMPAK PESTISIDA JENIS ORGANOKLORIN PADA MANUSIA SERTA LINGKUNGAN

 Oleh : Ghina Aprilia

Pestisida adalah substansi yang digunakan untuk membunuh atau membasmi berbagai hama. Pestisida terdiri dari berbagai jenis di antaranya insektisida, herbisida, fungisida, rosentisida dan fumigan. Secara garis besar, pestisida khususnya insektisida dibagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan sifat kimiawi yaitu organoklorin, organofosfat, karbamat, piretiroid. Salah satu pestisida yang umum digunakan di Indonesia adalah golongan organoklorin.(Reni Agustin 2018).

Pestisida organoklorin merupakan persistent organic pollutants (POPs) yang memiliki sifat biodegradasi yang lambat dan mempunyai mobilitas dalam lingkungan biotik maupun abiotic. Menyikapi dampak terhadap makluk hidup, keberadaan di atmosfir yang lama, penyebaran secara global dan membeku di daerah dingin maka secara internasional POPs dilarang untuk diproduksi dan dipergunakan. (Chrisna Adhi Suryono 2016).

Organoklorin Secara kimia tergolong insektisida yang toksisitas relatif rendah akan tetapi mampu bertahan lama dalam lingkungan. Racun ini bersifat mengganggu susunan syaraf dan larut dalam lemak. Insektisida organoklorin dikelompokkan menjadi tiga golongan berikut: 1) DDT dan analognya, misalnya BHC, dicofol, Klorobenzilat, TDE dan metoxychlor; 2) Senyawa siklodien, misalnya aldrin, dieldrin, endrin, endusulfan dan heptaklor 3) Terpena berklor, misalnya toksafen. (Yuantari 2011). Terkhusus Dichloro-Diphenyl-Trichloroethane (DDT) merupakan senyawa yang terdiri atas bentuk- bentuk isomer dari 1,1,1-trichloro-2,2-bis(p- chlorophenyl) ethane. DDT diproduksi dengan mencampurkan chloralhydrate dengan chlorobenzene. Terdapat dua sifat buruk yang menyebabkan DDT sangat berbahaya terhadap lingkungan hidup adalah sifat apolar DDT, yaitu tidak larut air, tetapi sangat larut dalam lemak. Makin larut insektisida dalam lemak (semakin lipofilik) semakin tinggi sifat apolarnya. Sehingga menyebabkan DDT mudah menembus kulit. (Reni Agustin 2018).

Pestisida organoklorin merupakan bahan kimia yang masuk dalam golongan Persistent Organic Pollutant (POPs) yang berbahaya bagi kesehatan karena bersifat persisten yaitu tidak mudah terurai dan berefek kronik serta menyebabkan bioakumulatif didalam rantai makanan. Hal ini dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan karena bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker, alergi dan merusak susunan saraf (baik sentral maupun peripheral) serta dapat juga mengganggu sistem endokrin yang menyebabkan kerusakan pada sistemreproduksi dan sistem kekebalan. (Reni Agustin 2018).

Konsentrasi POPs yang sangat tinggi dalam berbagai spesies pada level yang tinggi dari rantai makanan, seperti pada ikan paus, burung elang dan mamalia, termasuk manusia. Paparan masuknya pestisida kedalam tubuh melalui makan. Dari paparan pestisida organoklorin, sebagian metabolit akibat ini akan menjadi toksik dan sebagian lagi menjadi karsinogen yang aktif. Kanker yang disebabkan dioksin antara lain dapat berupa kanker paru-paru, kanker hati dan sebagainya, terlebih lagi dapat menyerang fungsi reproduksi. (Yuantari 2011).


PENUTUP

Pestisida organoklorin disamping membantu manusia dalam memberantas hama namun disisi lain berbahaya bagi semua makhluk yang bukan targetnya bahkan sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan merusak lingkungan. Hal ini dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan karena bahan kimia ini dapat menyebabkan kanker, alergi dan merusak susunan saraf (baik sentral ataupun peripheral serta dapat juga mengganggu sistem endokrin yang menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi dan sistem kekebalan yang terjadi pada mahluk hidup, termasuk janin. Serta mebahayakan bagi lingkungan karena terurai sangat lambat dalam tanah, sukar larut dalam air dan dapat terbawa jauh oleh udara dan air.  

 

References

Chrisna Adhi Suryono, , Baskoro Rochaddi, Irwani. 2016. "Kajian awal kontaminasi pestisida organoklorin dalam air laut di wilayah perairan paling barat semarang." https://ejournal.undip.ac.id/index.php/buloma/article/view/15728.

Reni Agustin, Muhartono. 2018. "Dampak penggunaan pestisida organoklorin terhadap." Jurnal Kesehatan dan Agromedicine. https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/agro/article/view/1978.

Yuantari, MG Catur. 2011. "Dampak pestisida organoklorin terhadap kesehatanmanusia dan lingkungan serta penanggulangannya." Prosiding Seminar Nasional.

 

 


Komentar