Oleh : Ghina Aprilia
Turunnya hujan atau lebih sering disebut dengan presipitasi
merupakan salah satu bagian dari
siklus air. Air hujan juga dapat digunakan untuk mengetahui kualitas udara, khususnya cemaran
gas yang bersifat
asam yang kemudian
terdeposisi basah yang menyebabkan air hujan bersifat
lebih asam daripada
air hujan normal.
Pengukuran pH air hujan yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi
dan Geofisika (BMKG) bulan Januari
2023 (https://www.bmkg.go.id/kualitas- udara/informasi-kimia-air-hujan.bmkg)
menunjukkan bahwa di beberapa stasiun pengukuran,
hujan yang turun dapat dikategorikan sebagai hujan asam. Air hujan yang lebih asam dapat mengganggu ekosistem
serta berdampak kurang baik bagi organisme dalam ekosistem tersebut.
Berikut merupakan grafik pH air hujan di beberapa stasiun pemantauan di Indonesia
Hujan asam
dapat menyebabkan pencemaran air melalui beberapa mekanisme. Ketika hujan asam
jatuh ke permukaan tanah, air tersebut dapat mengalir ke sungai, danau, dan
laut, sehingga menyebabkan pencemaran air.
Pencemaran air akibat hujan asam terjadi karena asam yang terkandung dalam hujan asam dapat menyebabkan penurunan pH air. Ketika pH air menurun, hal ini dapat mengganggu keseimbangan biologis di dalam air dan menyebabkan kematian organisme hidup seperti ikan dan hewan air lainnya. Selain itu, asam dalam hujan asam juga dapat mengikat dengan logam berat di dalam tanah dan batuan, sehingga meningkatkan konsentrasi logam berat dalam air dan mengancam kesehatan manusia yang mengonsumsinya.
2. Kerusakan pada bangunan
Hujan asam
dapat menyebabkan kerusakan pada bangunan dan benda-benda buatan manusia,
terutama pada bahan-bahan yang sensitif terhadap asam, seperti batu kapur,
marmer, dan logam. Beberapa jenis kerusakan pada bangunan akibat hujan asam
adalah sebagai berikut:
a) Korosi:
Hujan asam mengandung asam sulfat dan asam nitrat yang dapat menyebabkan korosi
pada logam, seperti besi, baja, dan tembaga. Korosi dapat merusak struktur
bangunan dan mengurangi umur pakai material bangunan.
b) Pengikisan:
Hujan asam dapat mengikis lapisan permukaan pada batu-batuan seperti batu kapur
dan marmer. Pengikisan tersebut dapat membuat bangunan menjadi lebih rentan
terhadap kerusakan dan perlu perawatan khusus untuk menjaga keawetannya.
c) Kerusakan
pada cat: Hujan asam juga dapat merusak cat pada bangunan dan kendaraan. Asam
dalam hujan asam dapat merusak lapisan cat dan membuatnya mudah terkelupas.
Kerusakan pada bangunan akibat hujan asam dapat mengakibatkan kerugian material yang signifikan dan juga dapat mengancam keselamatan manusia. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya untuk mengurangi emisi gas pencemar yang menyebabkan hujan asam, seperti dengan menerapkan teknologi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, serta dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan hidup. Selain itu, perawatan teratur dan perbaikan bangunan secara tepat waktu juga dapat membantu mengurangi kerusakan akibat hujan asam.
3. Gangguan Kesehatan
Hujan asam
dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, terutama pada sistem
pernapasan dan kulit. Beberapa dampak kesehatan akibat hujan asam adalah
sebagai berikut:
a) Masalah
pernapasan: Hujan asam mengandung partikel halus dan gas beracun, seperti asam
sulfat dan asam nitrat, yang dapat masuk ke dalam saluran pernapasan manusia
dan menyebabkan iritasi. Pemaparan jangka panjang pada asap dan partikel halus
ini dapat meningkatkan risiko terjadinya asma, bronkitis, dan penyakit
paru-paru kronis.
b) Gangguan
kulit: Hujan asam juga dapat mengiritasi kulit dan menyebabkan gatal-gatal dan
ruam kulit. Pada beberapa kasus, paparan terus-menerus pada hujan asam dapat
menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kulit kering dan
terbakar.
c) Masalah
pada mata: Pemaparan pada hujan asam dapat menyebabkan iritasi pada mata dan
menyebabkan konjungtivitis atau peradangan pada membran tipis yang melapisi
bola mata dan kelopak mata.
d) Keracunan
logam berat: Hujan asam dapat mengandung konsentrasi tinggi logam berat seperti
timbal dan merkuri, yang dapat merusak sistem saraf, ginjal dan hati manusia
jika terhirup atau tertelan.
Oleh karena
itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan manusia dengan
mengurangi paparan terhadap hujan asam, terutama pada orang yang lebih rentan
terhadap gangguan kesehatan, seperti anak-anak dan orang dewasa dengan masalah
kesehatan yang sudah ada. Salah satu cara untuk mengurangi paparan terhadap
hujan asam adalah dengan mengurangi emisi gas pencemar yang menyebabkan
terjadinya hujan asam. Upaya-upaya tersebut dapat dilakukan dengan
mengimplementasikan teknologi yang lebih bersih dan ramah lingkungan, serta
dengan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan
hidup.
Komentar
Posting Komentar