Oleh : Ghina Aprilia
warna biru yang tampak
pada air laut berasal dari pantulan cahaya langit. Jika di pantai, air mungkin
akan tampak biru tua saat langit cerah atau tampak abu-abu saat badai. Bisa
juga terlihat merah muda saat matahari terbit atau tenggelam. Namun, rona biru
pada air juga bisa diciptakan oleh air itu sendiri.
sinar matahari memiliki
spektrum penuh warna. Warna cahaya yang berbeda memiliki panjang gelombang yang
berbeda pula. Cahaya merah memiliki panjang gelombang yang panjang, serta
cahaya biru dan ungu memiliki panjang gelombang terpendek. Ketika sinar
matahari mengenai permukaan laut, air laut menyerap gelombang panjang berwarna
merah di spektrum cahaya, selain gelombang pendek termasuk warna ungu dan
ultraviolet. Sedangkan cahaya lain yang terlihat kebanyakan berbentuk gelombang
cahaya biru.
Gelombang cahaya biru
diteruskan lebih dalam di air laut, sedangkan cahaya merah dapat dengan cepat
diserap oleh air laut. Warna biru bukan satu-satunya warna yang dipantulkan,
namun warna biru yang lebih banyak dipantulkan dan juga kuat untuk menembus
jauh lebih dalam, sementara warna lain yang energinya lebih rendah seperti
warna hijau, kuning dan merah lebih mudah diserap oleh air.
Ketika air laut hanya
sedikit, efek warna ini kurang bisa teramati. Pantulan dan serapan tetap
terjadi, tapi porsinya sedikit, sehingga airnya terlihat sebagaimana adanya,
bening. Ini yang terjadi pada air dalam gelas.
Seberapa biru air laut
tergantung pada seberapa banyak laut itu dapat menyerap cahaya. Sebagai contoh,
air di dalam gelas terlihat sangat jernih karena tak ada molekul air yang cukup
untuk menyerap cahaya. Sedangkan di dalam laut, semakin dalam kita menyelam,
semakin biru warna yang terlihat.
Selain itu, warna air
laut juga dapat dipengaruh oleh kehidupan organisme yang ada, seperti ganggang
laut dan juga mineral yang terkandung pada air laut
References
Merdeka. 2023. "Mengapa laut berwarna biru?
simak faktanya." April 23.
Komentar
Posting Komentar